Jumat, 26 Desember 2014

Wisata Budaya Puri Gede Buleleng



    Buleleng menawarkan variasi baru bagi wisatawan yang melancong ke Bali Utara. Jika selama ini pariwisata Buleleng dikenal luas dengan keindahan pantai dan gunung, lengkap dengan atraksi alamnya yang menantang, kini di Buleleng dibuka pariwisata puri atau puri wisata. Puri yang dibuka untuk umum sebagai bagian dari kawasan pelesiran itu adalah Puri Agung Singaraja atau biasa disebut Puri Gede Buleleng di Jalan Mayor Metra Singaraja.
    The Royal Palace Singaraja, sering disebut sebagai Puri Agung atau Puri Gede, dibangun oleh Raja Ki Gusti Anglurah Pandji Sakti pada 30 Maret 1604. Ini menjadi awal dari Kerajaan Buleleng. Secara historis Radja Ki Gusti Anglurah Pandji Sakti sekali memerintah dari Jawa ke Timor Indonesia. Meskipun tanpa kekuatan politik saat ini, keluarga kerajaan dan mereka Istana merupakan bagian penting dari warisan budaya Bali Utara, Arsitektur di Puri Gede Buleleng memang terkesan sederhana. Tembok penyengker puri di sebelah timur begitu rendah dengan pintu gerbang yang juga berdiri rendah. Amat sederhana. Kesan sederhana itu juga tetap terasa ketika kaki melangkah menuju areal utama puri. Pintu masuk ke areal utama merupakan bangunan kuno yang beberapa bagiannya mengalami beberapa kali pemugaran. Meski sempat dipugar, bentuk asli pintu gerbang itu masih dibiarkan seperti semula,tidak menjulang terlalu tinggi sehingga kesan angkuh tidak begitu terasa. Yang ada hanya kesan anggun, akrab dan rendah hati.
    Masuk ke areal utama, berdirilah bangunan-bangunan khas Kerajaan Buleleng dengan arsitektur yang unik. Ukiran-ukiran khas yang merupakan kombinasi dari pola ukiran Belanda, Cina dan Bali, melengkapi keunikan bangunan-bangunan kuno itu,selain menyaksikan guratan arsitektur yang unik pada bangunan-bangunan kunonya, puri ini juga menyuguhkan pengetahuan tentang pola-pola kebudayaan yang dalam berbagai hal memang berbeda dengan puri-puri di Bali Selatan.
Dalam Puri Agung atau Puri Gede yang telah dipulihkan beberapa kali dan telah lama diabaikan kini lembut terbuka untuk umum yang tertarik dalam sejarah Den Bukit / Buleleng - Bali Utara. Pengunjung dapat melihat sejumlah gambar Raja (Raja) Buleleng di rumah tua tempat Raja (King) dan keluarga digunakan untuk hidup. Di bagian tenggara halaman belakang Anda dapat melihat Royal Shrine (merajan Puri).
    Di bagian depan kawasan Puri pengunjung dapat mengunjungi Gedong Kirtya perpustakaan Lontar, Museum Buleleng dan melihat pertunjukan seni di Sasana Budaya dan pabrik weavery tradisional yang memproduksi sarung Buleleng khas dan kain.Dibukanya Puri Agung Singaraja ini sebagai kawasan pariwisata, juga melengkapi objek-objek bersejarah lainnya yang tersebar di sekitar puri. Seperti catus pata lengkap dengan Patung Panji Sakti, Gedong Kirtya dan Puri Seni Sasana Budaya lengkap dengan Museum Buleleng yang berjejer di sebelah utara puri. Puri Buleleng ini di dalamnya terdapat  baik tempat tidur, kamar tamu, pertamanan, merajan (tempat suci), perpustakaan dan senjata-senjata, masih tersimpan rapi dan disakralkan oleh keluarga raja, sebagai koleksi benda-benda sejarah pada masa kerajaan buleleng.

Kamis, 25 Desember 2014

Wisata Alam Air Terjun Aling - Aling


    Air Terjun Aling - aling merupakan destinasi wisata Air Terjun yang terletak di Desa Sambangan, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, Propinsi Bali,berjarak kurang lebih 11 km sebelah barat daya (sekitar 10-15 menit waktu tempuh) dari kota Singaraja dengan mengendarai kendaraan bermotor atau mobil. Atau berjarak sekitar 80 km dari kota Denpasar,setelah kita memarkir kendaraan,perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki menyusuri pematang sawah, lalu naik turun ratusan anak tangga sejauh 400 m hingga tiba di lokasi air terjun,untuk tiket masuk ke lokasi ini tidak dipatok biaya, hanya kerelaaan kita berupa sumbangan saja pada kotak donasi yang telah disediakan.Selama menuju air terjun ini kita akan menjumpai 3 buah air terjun kecil unik di sebuah sungai kecil.
    A
ir Terjun Aling-aling mempunyai ketinggian sekitar 35 m dan memiliki keunikan tersendiri dimana dari puncaknya terpecah menjadi dua terjunan air yang berdampingan.Pada Air terjun yang sebelah kanan memiliki debit yang lebih besar dibandingkan yang sebelah kirinya.
Air terjun Aling-aling ini jatuh dari tebing curam dimana disekelilinginya terdapat tebing-tebing tinggi dengan pepohonan yang rimbun
,selain kita bisa menikmati dan melihat keindahan Air Terjun kita juga bisa menikmati keindahan dan sejuknya alam yang masih bersih dan bebas dari polusi.   
    Dibawah air terjun ini terdapat cekungan kolam yang cukup dalam sekitar 4 meter.Di bawah kolam ini kita bisa melakukan aktivitas air seperti berendam dan berenang.Tak jauh dari lokasi Air Terjun Aling - aling ini juga terdapat beberapa air terjun seperti Air Terjun Pucuk,Kembar,Cemara,Canging,Dedari dan Koya